Jumat, 22 Januari 2016

Arsitektur 4 Musim dan 2 Musim

Arsitektur 4 Musim dan 2 Musim.

25DEC
Bumi ini terbagi menjadi 2 bagian yang mendasar yaitu lautan dan daratan. Seperti yang kita ketahui di daratan terdapat gunung, lembah, dataran, gurun, bukit dan lain sebagainya. Karena posisi daratan yang menyebar di seluruh penjuru bumi, maka posisinya pun juga berbeda-beda. Ada daratan yang posisinya dilalui oleh jalur garis equator atau yang biasa kita sebut dengan garis khatulistiwa dan ada yang posisinya berada di atas garis khatulistiwa serta di bawah garis khatulistiwa. Maka dari perbedaan posisi itu terjadi perbedaan musim yang dialami oleh Negara-negara yang ada di bumi ini.
Rata-rata Negara yang posisinya dilalui oleh garis khatulistiwa sebagian besar mengalami hanya 2 musim saja, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Sedangkan Negara yang posisinya berada di atas ataupun di bawah garis khatulistiwa, negaranya mengalami 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.
Arsitektur 4 musim

Subtropis adalah wilayah bumi yang berada di bagian utara dan bagian selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatanpada lintang 23,5° utara dan selatan. Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badaihujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semimusim panas,musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu maksimalsuhu minimalkelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda. Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi:
▪      Sebagian besar Eropa, kecuali Skandinavia.
▪      Kawasan Asia TengahAsia Timur, dan Asia Barat sebelah utara.
▪      Amerika Serikat dan sekelilingnya.
Sedangkan daerah di bagian selatan meliputi:
▪      Australia
▪      Bagian selatan Amerika Selatan
Ciri-cirinya:
▪      Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
▪      Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
▪      Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.(Source : http://berbagiilmubersamaputrisetya.wordpress.com/tag/iklim-sub-tropis/)
Ciri-ciri iklim sub tropis :
-Pada musim panas radiasi panas besar, sedangkan pada musim dingin radiasi panas kecil sekali
– Jam siang musim panas lebih lama dari pada jam malam, sebaliknya pada musim dingin jam siang lebih pendek dari pada jam malam
– Akumulasi panas pada musim panas lebih kurang ¾ waktu musim panas, begitu sebaliknya pada musim dingin
– Pada waktu musim dingin hujan salju, kelembaban rendah
– Pada musim-musim tertentu disertai angin dataran yang cukup kencang
– Pada belahan utara sinar matahari selalu berada di selatan dan pada musim dingin kadang-kadang matahari tidak muncul.
Strategi untuk bangunan
– Ruangan-ruangan dibantu pemanasannya dengan jendela-jendela kaca menghadap selatan untuk menangkap panas. Kadang-kadang pada musim dingin dibantu dengan pemanasan listrik dan perapian di dalam ruangan.
Negara 4 musim sendiri, rata-rata dialami oleh Negara yang terletak dibagian utara dan selatan bumi.
  1. Musim Semi :
Di belahan utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Di belahan Selatan terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni , sementara di belahan selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember. Di musim semi ini pohon mulai tumbuh dan muncul daun- daun. Di belahan utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Di belahan Selatan terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Ciri-ciri terjadi musim Semi ialah : Tumbuhan yang rontok akibat salju berubah menjadi indah. Hawa di musim semi 60% panas dan 40 % dingin. Hewan yang ada di musim itu sering bermunculan dari sarangnya dan melakukan aktivitasnya. Dan sering juga mengalami cuaca hujan. Musim semi adalah satu dari empat musim di daerah nontropis, peralihan dari musim dingin ke musim panas.
Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni , sementara di belahan selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember .
  1. Musim Panas :
Dibelahan utara terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Di belahan Selatan terjadi antara bulan November hingga Januari. Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke pantai untuk berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya . Dibelahan utara terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Di belahan Selatan terjadi antara bulan November hingga Januari. Ciri-ciri terjadinya musim Panas ialah : Tumbuhan yang indah berubah menjadi tumbuhan biasa. Hawa di musim panas 80% panas dan 20 % dingin. Hewan yang ada di musim itu melakukan aktivitasnya. Dan terkadang akan terjadinya badai angin yang kencang dan juga hujan yang adda di musimtersebut.Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda.
Di belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret.
Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke pantai untuk berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya.
pada musim panas, orang- orang biasa pergi ke pantai untuk menikmati laut dan mandi matahari.
  1.  Musim Gugur :
Dibelahan utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Dibelahan Selatan terjadi antara bulan Februari hingga April. Dan terkadang dalam musim gugur terjadi cuaca yang seakan akan gelap dan suasan warna di musim itu sedikit berwarna orange.Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Dibelahan utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Dibelahan Selatan terjadi antara bulan Februari hingga April. Ciri-ciri terjadinya musim Gugur ialah : Tumbuhan yang biasa berubah menjadi layu dan mulai rontok. Hawa di musim gugur 60% dingin dan 40 % panas. Hewan yang ada di musim itu memulai persiapan untuk kembali ke sarangnya. Dan terkadang dalam musim gugur terjadi cuaca yang seakan akan gelap dan suasan warna di musim itu sedikit berwarna orange.Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin.
Dalam zona beriklim sedang, musim gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau ditunai, dan pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga merupakan musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin (terutama di latituda utara), dan peningkatan presipitasi di beberapa bagian dunia.
Di belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember, sementara di belahan selatan bumi musim gugur dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.
Secara Astronomi,Bumi mulai dengan equinox autumnal dan berakhir pada titik balik matahari.Namun, meteorologis menghitung bulan-bulan September, Oktober, dan November di belahan Utara dan Maret, April, dan Mei di belahan Selatan sebagai musim gugur. Suatu pengecualian definisi ini ditemukan di Kalender Irlandia di mana mereka masih mengikuti putaran Keltik, di mana musim gugur dihitung dari bulan-bulan Agustus, September, dan Oktober.
Meskipun hari-hari mulai memendek di bulan Juli atau Agustus di latituda utara dan dalam bulan Januari dan Februari di selatan, biasanya pada September atau Maret matahari terbenam lebih awal.
  1. Musim Dingin :
Dibelahan utara terjadi antara bulan November hingga Januari. Dibelahan selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Dan seringnya di musim tersebut sering terjadi hujan salju dan terkadang terjadi badai salju. Fenomena yang terkadang terjadi dimusim dingin ialah terjadinya Aurora di langit-langit. Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Dibelahan utara terjadi antara bulan November hingga Januari. Dibelahan selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Ciri-ciri terjadinya musim dingin ialah : Tumbuhan yang biasanya sudah mulai rontok dan gundul sekarang sudah mulai menjadi ditimbuni salju-salju. Hawa di musim dingin 80% dingin dan 20 % panas. Hewan yang ada di musim itu tertidur di sarangnya atau melakukan aktivitasnya di dalam sarang. Dan seringnya di musim tersebut sering terjadi hujan salju dan terkadang terjadi badai salju. Fenomena yang terkadang terjadi dimusim dingin ialah terjadinya Aurora di langit-langit. Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang.
Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September.
Buku Geografi kelas 2,3 SMA
Buku IPS kelas 2,3 SMP
Serial Game Harvest Moon
Beberapa kartun yang menjelaskan tentang musim
DIPOSKAN OLEH ANNA LIA VIOLET DI 00:26
Pada umumnya Negara yang mengalami 4 musim rata-rata bangunannya menggunakan struktur batu dan memiliki dinding yang tebal. Karena 4 musim yang terjadi memiliki suhu-suhu ekstrim yang membuaut penghuninya harus berada di dalam rumah untuk keamanannya sendiri. Dan hal tersebut sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Negara 2 musim, seperti Negara kita Indonesia. Di 4 musim, interaksi antar sesame dan aktivitas diluar ruangan yang terjadi sangatlah minim, maka tradisi yang muncul pun berbeda.
Masyarakat di Negara 4 musim memiliki kebiasaan yang berbeda karena mereka lebih sering menghabiskan kegiatan mereka di dalam ruangan dan munculah sebuah tradisi menulis. Dan sering kali mereka berkomunikasi dengan sesama menggunakan tulisan tersebut.
Nampak sekali perbedaan gaya hidup yang terjadi diantara Negara 2 musim dan Negara 4 musim. Dimana Negara 2 musim lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di luar ruangan dan Negara 4 musim menghabiskan banyak waktunya untuk berada di dalam ruangan. Namun hal itu terjadi karena ada alasan yang mengharuskan kegiatan tersebut terjadi.
Pembentukan karakter manusia yang umumnya hidup dalam lingkup negara maju di daerah 4 musim.
Penyebab mereka SECARA UMUM lebih maju, antara lain :
1. Mereka sadar diri alam tidak mendukung penyediaan bahan pangan dan mungkin energi
2. Hal no. 1 menyebabkan ethos kerja mereka lebih baik daripada negara2 di daerah kathulistiwa (tropis), yang sudah tersedia bahan makanan dan energi melimpah.
3. Mereka berusaha “menaklukkan” alam 4 musim yang relatif lebih keras agar bisa hidup lebih nyaman.
4. Tanpa bekerja keras dan bekerja cerdas, mereka akan mati ditelan ganasnya alam, terutama pas musim salju yang sangat dingin.
5. Secara tidak langsung, alam yang keras telah menempa mereka sehingga lebih gigih dan cerdas dalam memecahkan setiap masalah. Mungkin ini salah satu penyebab banyak penemuan penting yang berasal dari negara dengan 4 musim. Makanya pantas mereka menjadi negara yang lebih maju daripada negara dengan 2 musim
2 MUSIM
Tropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU: Garis Balik Utara (GBU, Tropic of Cancer) di utara dan Garis Balik Selatan (GBS, Tropic of Capricorn) di selatan. Tropis adalah bentuk ajektivanya.
Area ini terletak di antara 23.5° LU dan 23.5° LS, dan mencakup seluruh bagian Bumi yang dalam setahun mengalami dua kali saat Matahari tepat berada di atas kepala (di utara GBU dan di selatan GBS Matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90° atau tepat di atas kepala). Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti “berputar”, karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang disebut tahun.
Tumbuhan dan hewan tropis adalah spesies yang hidup di daerah tropis tersebut. Istilah tropis juga kadangkala digunakan untuk menyebut tempat yang hangat dan lembap sepanjang tahun, walaupun tempat itu tidak terletak di antara dua garis balik. Tumbuhan daerah tropis biasanya berdaun lebar dan hijau abadi(tidak menggugurkan daun), atau jika memiliki perilaku peluruh mereka tidak dipengaruhi oleh suhu atau durasi radiasi Matahari melainkan oleh ketersediaan air di tanah. Wilayah tropis di seluruh dunia dikenal dalam biogeografi sebagai wilayah pantropis (“seluruh tropis”), untuk dipertentangkan dengan wilayah per benua, seperti Amerika tropis, atau Asia tropis.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
▪      Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
▪      Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
▪      Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
▪      Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
Indonesia merupakan Negara yang posisinya dilalui oleh garis khatulistiwa. Dan posisi ini sebenarnya cukup strategis yaitu diantara Benua Asia dan Australia serta diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik memiliki pengaruh yang kuat terhadap iklim dan cuaca di Indonesia. Karena perbedaan kondisi iklim itu, akhirnya menjadi pengaruh kuat mengapa di Indonesia memiliki 2 musim. Ada 3 iklim yang mempengaruhi yaitu:
1. Iklim Musim ( Iklim Muson )Iklim Muson adalah jenis iklim yang dipengaruhi oleh perubahan angin yang berubah-ubah.  Iklim muson barat bertiup dari bulan Oktober hingga April dengan membawa udara lembab dan menjadikan terciptanya musim penghujan. Sedangkan iklim muson timur bertiup dari bulan April hingga bulan Oktober dengan membawa angin kering dan mengakibatkan terjadinya musim kemarau.
2. Iklim TropisSeperti Negara di Asia Tenggara pada umumnya, Indonesia memiliki iklim tropis. Hal ini terjadi karena Indonesia dilewati oleh garis katulistiwa sehingga hanya memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan kemarau. Karakter dari iklim tropis ini adalah bersifat panas dan mengandung banyak curah hujan.
3. Iklim LautIndonesia memiliki iklim laut karena merupakan negara maritim atau negara perairan yang terdiri dari banyak pulau- pulau besar dan ribuan pulau kecil. Hal ini berakibat sering terjadinya penguapan air laut sehingga udara menjadi panas dan curah hujan meninggi.
Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa, sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali. Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22 September. Sekitar April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-Maret matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.
Meski Indonesia dikatakan memiliki posisi yang strategis karena berada di antara 2 samudra dan 2 benua, hal itu menjadi salah satu kelemahan Indonesia karena pergerakan lempeng Indonesia sangat memungkinkan untuk terjadi gempa. Oleh karena itu bangunan di Indonesia banyak menggunakan struktur kayu agar lebih stabil jika terjadi gempa. Berbeda dengan Negara yang memiliki 4 musim, konstruksi bangunan yang terdapat disana menggunakan struktur batu karena memang disana jarang sekali terjadi gempa.
Dikarenakan Indonesia menggunakan struktur kayu di sebagian besar bangunannya, biasanya didukung oleh keadaan bangunan yang dindingnya menggunakan kerai dan berbentuk rumah panggung sangat jelas bahwa aktivitas diluar rumah sangat sering dilakukan. Membentuk pola perilaku yang senang untuk berkomunikasi secara lisan, karena interaksi antar sesama yang sangat sering dilakukan.
KONSEP BANGUNAN TROPIS DI INDONESIA
Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah utama/dominan yang membuat bangunan hampir setiap saat harus dalam kondisi dingin agar tercipta suatu kenyamanan bagi pemakainya. Suhu rata-rata iklim tropis pertahun tidak kurang dari 200 Celsius. Iklim tropis memiliki sifat curah hujan yang relatif tinggi, intensitas cahaya matahari tinggi, karena posisinya pada zona ekuator mendapat pengaruh radiasi maksimal, memiliki kecepatan angin bervariasi, kelembapan udara yang tinggi, serta gangguan hewan liar, hewan pengerat, dan serangga tinggi.
Kondisi iklim tropis yang lembab menuntut perlunya syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat adanya beberapa faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tropis. Sehingga teori-teori arsitektur, seperti komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan, dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk di daerah beriklim tropis akan sangat berbeda dengan kondisi bangunan yang ada di wilayah lain yang berbeda iklimnya.
Permasalahan pada bangunan tropis adalah :
1.    Elemen Iklim
Elemen meteorologi terdiri atas komposisi atmosfir, tekanan, radiasi matahari, temperatur, angin, kelembapan, dan formasi awan. Elemen-elemen ini akan mempengaruhi iklim suatu daerah. Berhubungan juga dengan letak garis bujur dan garis lintang bumi.
2.    Area Nyaman, Skema Bio Klimatik
Ketika manusia beraktivitas maka akan mengeluarkan panas dan akan keluar dari tubuh berupa keringat. Selain panas didapat dari dalam tubuh, panas juga berasal dari luar tubuh, seperti ketika berjemur di bawah sinar matahari atau ketika kita berdekatan dengan sumber penghasil panas, tubuh akan merespon dengan mengeluarkan keringat. Keringat ini bertugas untuk menjaga keseimbangan suhu pada tubuh manusia.
3.    Matahari dan Proses Perancangan
Ketika matahari merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi kenyamanan manusia, maka peran matahari dalam proses perancangan bisa menjadi sebuah sumber yang dimanfaatkan sebagai elemen pencahayaan alami namun bisa juga menjadi salah satu elemen yang harus dihindari karena mengakibatkan kenaikan suhu dan silau. Hal lain yang perlu diperhatikan pada bangunan terkait dengan sinar matahari adalah menentukan perlengkapan penghalang (shading devices), arah sinar matahari dan dampak bayangan gelap yang dihasilkan.
4.    Orientasi dan Perencanaan
Perlu diperhatikan ketika membuat suatu perancangan bangunan membutuhkan data yang akurat menegenai kondisi site, iklim, arah datangnya sinar matahari dan angin, serta konsep perencanaan yang dijadikan issue.
5.    Ventilasi
Pada sebuah perencanaan bangunan diperlukan adanya ventilasi atau bukaan-bukaan yang bisa mengontrol aliran udara, dimana aliran udara tersebut berfungsi supaya ruangan tidak pengap, ini karena udara dari luar akan mengalirkan udara panas keluar bangunan. Jumlah dan besarnya ventilasi ada baiknya juga memperhatikan lingkungan sekitar yang mengandung bayak oksigen atau mungkin malah berdebu.
6.    Landsekap
Fungsi tanaman antara lain sebagai: kontrol pandangan, pembatas fisik, pengendali iklim, pencegah erosi, habitat satwa, dan fungsi estetika. Dengan memperhatikan tata hijau di suatu kawasan akan mempengaruhi visualisasi atau pencitraan terhadap suatu kawasan.
7.    Perlengkapan Pendingin
Dengan adanya sianr matahari yang datang sepanjang tahun, maka pada bangunan di daerah iklim tropis membutuhkan pendinginan ruangan. Pendinginan ruangan dilakukan dengan cara penguapan, exhaust fan, atau pendinginan dengan ac.
8.    Analisis dalam Perancangan
Pada iklim tropis dibedakan dengan dua daerah yakni iklim panas dan kering serta iklim panas dan lembab. Kering berarti jarang terjadi hujan , sedangkan lembab berarti sering terjadi hujan. Maka dibutuhkan pengetahuan untuk  membuat desain perencanaan bangunan sebagai bentuk respon dari perbedaan iklim kering dan lembab.
Melihat dari kondisi site dan orientasinya, pada iklim panas dan kering sebaiknya menghindari kantong-kantong radiasi matahari dan silau dari langit ataupun pengaruh pantulan dari sekitarnya. Kedua, dalam pemilihan bahan dan peralatan pada dinding dan atap cenderung memilih bahan yang memantulkan radiasi matahari. Ketiga, mengupayakan menanam rerumputan atau pepohonan di sekitar bangunan karena komponen ini mampu menekan pengaruh radiasi matahari dan suhu udara. Keempat,   menghindari pengaruh radiasi matahari dari arah timur dan barat pada pagi atau sore hari. Kelima, menghindari dari area-area di lembah yang sempit karena dapat menjadi pengumpul radiasi matahari yang dapat meningkatkan suhu udara. Keenam, dengan menambahkan elemen air pada sekitar bangunan cenderung dapat meyaring debu dan pasir yang terbawa oleh angin yang masuk kedalam bangunan. Ketujuh, memilih lokasi untuk pemukiman sebaiknya yang dekat dengan aliran air, karena akan mempengaruhi kenyamanan lingkungan yang lembab dan sejuk.
Melihat dari kondisi site dan orientasinya, pada iklim panas dan lembab sebaiknya pada daerah yang berketinggian, menghadapkan bangunan kearah datangnya angin agar mendapatkan pergerakan udara secara optimal, pada arah kemiringan utara/ selatan lebih menguntungkan dibanding timur/barat karena mendapatkan pengaruh radiasi matahari lebih rendah. Kedua, jarak antar rumah dibuat lebar memungkinkan pergerakan udara dengan lancar. Ketiga, menanam tanaman yang tinggi-tingi dengan kerapatan yang kecil, bertujuan menurunkan suhu karena memberikan daerah bayang-bayang dan mengaktifkan udara. Keempat, menghindari genangan air hujan di sekitar bangunan, sehingga harus dibuat saluran irigasi yang baik agar air hujan segera masuk kedalam tanah.
Untuk proses perancangan denah bangunan, hal yang perlu diperhatikan pada daerah beriklim panas dan kering adalah dalam penataan denah atau masa bangunan saling berpengaruh dengan faktor iklim mikro. Kedua, bangunan cenderung menerima radiasi panas, karena itu dibutuhkan cara-cara untuk mendinginkan bangunan seperti menjauhkan  ruang kegiatan manusia dari sisi barat. Ketiga, sebaiknya bentuk-bentuk bangunan yang kompak sepanjang aksis timur-barat karena penataan ruang-ruang dalam dapat untuk lebih mendinginkan udara interior terhadap suhu/radiasi panas di luar bangunan.
Sedangkan pada iklim panas dan lembab, perancangan denah bangunan sebaiknya memperhatikan adanya ruang transisi/ruang antara yang menghubungkan antara ruang luar dan dalam. Kedua, mengingat kelembapan udara yang tinggi, dibutuhkan ventilasi udara yang maksimal yang dapat dicapai melalui rumah bertingkat, bangunan panggung, bangunan bertingkat yang susunan masanya bebas dan tidak padat. Ketiga, radiasi matahari yang kuat dari arah timur dan barat, menuntut bentuk bangunan yang langsing/pipih dan panjang. Keempat, perkerasan diluar bangunan dihindari/dikurangi, sedangkan untuk ruang-ruang terbuka diluar bangunan sebaiknya dapat ternaungi dengan baik dan tertutup oleh kawat kasa untuk menghindari serangga. Kelima, pada bagian yang berdekatan dengan struktur bangunan harus dijauhkan dari kelembapan karena akan merusak kekuatan bangunan. Terakhir, ruang-ruang arsip, penyimpanan alat dan bahan, serta gudang makanan maupu tekstil dijauhkan dari uap, serangga,  dan kelembapan.
Atap bangunan pada bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya memperhatikan insulasi/penyekatan pada atap bangunan dari pengaruh matahari, malalui bahan isolasi atap yang tebal, pendingin dengan penguapan diluar bangunan atau dengan tirai radiasi dengan ventilasi pada bagian yang berbatasan dengan atap, misalnya atap ganda, atap tahan lembab atau atap tunggal berwarna putih yang mengurangi pengaruh panas. Kedua penyimpanan panas karena lapisan atap yang tebal merugikan karena pendinginan pada malam hari tidak cukup untuk menjadikan suhu udara yang nyaman di dalam bangunan.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan atap bangunan yang beriklim panas dan lembab adalah pengaruh suhu udara dan radiasi matahari sangat kuat, sehingga diharapkan adanya atap ganda berventilasi dan puncak atap terlindungi dari matahari. Atap tersebut harus kedap air, terisolasi, dan harus memantulkan radiasi/cahaya matahari. Tritisan yang lebar sangat dibutuhkan untuk melindungi pengaruh hujan.
Fungsi utama dinding pada iklim panas dan kering adalah untuk mengatur perbedaan suhu udara yang tinggi, menahan kelembapan di dalam bangunan dan mengatur tarikan debu ke dalam bangunan, menghalangi radiasi matahari atau pemantulan radiasi dari permukaan tanah yang panas disekitar bangunan. Sedangkan pada iklim panas dan lembab fungsi dinding agak sedikit berkurang dibanding pada daerah panas-kering, karena cenderung untuk pembatas privat dan melindungi dari serangga ketimbang untuk penahan pengaruh suhu dinding. Kedua, Suhu dan kelembapan yang tinggi dibutuhkan untuk menyesuaikan aliran udara tidak terlindungi pada waktu-waktu hujan. Ketiga, Harus diperhatikan perlindungan terhadap pengaruh air/cairan pada bagian struktur bangunan. Keempat, Bahan bangunan untuk dinding dan atap sebaiknya tidak menghisap air dan tidak mudah ditumbuhi jamur dan lumut. Kelima, membuat tritisan yang lebar dapat menghindari dari pengaruh panas matahari yang mengenai dinding.
Perencanaan pembukaan bangunan seperti pintu dan jendela pada bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya memperhatikan bukaan harus dapat ditutup dengan rapat untuk melindungi pengaruh panas yang tinggi. Kedua, sudut radiasi matahari yang rendah dapat memberikan radiasi kedalam bangunan melalui jendela pada sisi timur atau barat bangunan. Ketiga, jendela yang terbuka ke arah barat dan timur dibuat sekecil-kecilnya. Hindarkan bidang-bidang yang luas dan bertabir kaca. Jendela sebaiknya lebar ketimbang tinggi. Tritisan dan pelindung terhadap pengaruh radiasi matahari kearah timur dan barat sangat penting. Usahakan menghindari adanya jendela ke arah barat. Keempat, perlengkapan pelindung terhadap radiasi matahari sebaiknya terpisah dari struktur.
Perencanaan pembukaan bangunan seperti pintu dan jendela pada bangunan beriklim panas dan lembab sebaiknya memiliki ventilasi, untuk memudahkan aliran udara dan memberikan perlindungan terhadap pengaruh matahari dibutuhkan kerai, kisi-kisi, jalusi,grill, ataupun tritis yang dilengkapi dengan perlengkapan untuk menghalangi matahari. Kedua, penutup yang mudah dibuka/ditutup dibutuhkan apabila terjadi hujan badai/lebat. Ketiga, jendela harus terlindungi dari radiasi langit dan silau dengan memperhatikan ketinggian dan arah matahari.
Perencanaan ruang dalam (interior) pada bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya memiliki bidang-bidang yang terbuka/menerima cahaya matahari dapat ditangkal dengan cat warna putih. Kedua,warna-warna gelap dapat digunakan pada bidang-bidang yang berfungsi untuk meredam cahaya/pantulan. Ketiga, menggunakan warna-warni pendingin di ruang dalam. Keempat, hubungan dengan ruang terbuka / teras dapat mendinginkan ruang dalam.
Perencanaan ruang dalam (interior) pada bangunan beriklim panas dan lembab sebaiknya ruang-ruang dalam harus terlindung dari pengaruh matahari dan berventilasi (aliran udara) baik. Kedua, menggunakan bahan lantai harus tahan terhadap air. Kedua, bidang-bidang luar/dalam bangunan dengan warna-awrna ringan/pastel sangat baik untuk menghindari silau. Ketiga, bidang-bidang partisi/penutup yang dapat dipindah-pindahkan sangat dibutuhkan.
Dari teori diatas maka dalam melakukan analisis bangunan tropis, faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada bangunan tersebut tekait dengan:
·                                               Orientasi bangunan
·                                               Vegetasi yang berada disekitar bangunan
·                                               Cahaya matahari yang mengenai bangunan
·                                               Arah Angin
·                                               Suhu dan kelembaban udara
·                                               Aktivitas di dalam bangunan dan sekitar bangunan
·                                               Penghawaan dalam ruangan
Pergantian Musim pada Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan
Gerak semu tahunan matahari berlangsung terus antara garis balik utara dan garis balik selatan. Perubahan lamanya siang dan malam. Gerak semu matahari yang terjadi sepanjang tahun memperngaruhi pergantian musim di bumi belahan selatan (BBS) maupun di bumi belahan utara (BBU)
Pada gerak semu matahari tahunan, saat matahari berada pada posisi 23.5oLS, yang terjadi pada bulan Desember sampai Maret, maka bumi belahan selatan (BBS) menerima panas matahari yang lebih intensif dan pada saat itu belahan bumi selatan mengalami musim panas. Sedangkan pada bumi belahan utara (BBU) mengalami musim dingin. Pada bumi belahan utara atau pun belahan selatan menglami empat musim, sedangkan di daerah yang terletak di daerah khatulistiwa, yang memperoleh panas matahari sepanjang tahun memiliki dua musim, seperti halnya Indonesia yang mengalami musim kemarau dan musim penghujan, berikut adalah musim yang terjadi di belahan bumi selatan (BBS) dan di belahan bumi utara (BBU).
Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret
Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September
Bumi bergerak mengelilingi matahari (revolusi), dan juga berotasi terhadap sumbu bola bumi. Namun sumbu rotasi bumi itu tidak tegak lurus terhadap sumbu revolusi.
Karena kemiringan itu, wilayah yang diterangi matahari sepanjang tahun berbeda-beda. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi wilayah utara ketimbang wilayah selatan, dan setengah tahun berikutnya hal sebaliknya yang terjadi. Jika fenomena ini diamati sepanjang tahun dari bumi, maka terlihat seolah-olah matahari itu bergerak dari utara ke selatan selama setengah tahun, dan kemudian balik lagi bergerak dari selatan ke utara pada setengah tahun berikutnya. Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut ekliptika.
Musim berganti ganti disebabkan karena revolusi matahari.
Pancaran matahari yang diterima oleh bumi berubah secara periodik melalui tiga zona yaitu tropic of cancer (daerah yang dilalui garis lintang utara ±23,5°), equator (daerah yang dilalui garis lintang 0°), dan tropic of capricorn (daerah yang dilalui garis lintang selatan ±23,5°). Negara kita merupakan salah satu contoh negara yang dilintasi oleh garis equator. India, Saudi Arabia dan Meksiko merupakan contoh negara yang dilewati oleh tropic of cancer, sedangkan contoh daerah yang dilewati tropic of capricorn adalah Afrika Selatan, Quensland (Australia) dan Argentina.
1/22 Juni, Summer solstice. Pancaran sinar matahari akan membentuk sudut 90° pada daerah tropic of cancer. Pada kondisi ini daerah utara hemisphere seperti eropa dan amerika akan mengalami musim panas (summer) sedangkan daerah selatan hemisphere seperti Australia bagian tengah dan selatan mengalami musim dingin (winter). Lamanya waktu siang di daerah utara lebih besar dibanding daerah selatan. Makin ke utara, waktu siang akan semakin panjang, puncaknya di kutub utara yang terang sepanjang hari sedangkan kutub selatan gelap sepanjang hari.
22/23 September, Autumn equinox. Pancaran sinar matahari akan membentuk sudut 90° pada daerah equator. Pada kondisi ini daerah utara hemisphere akan mengalami musim gugur (autumn) karena suhu lebih rendah dibanding periode sebelumnya akibat berkurangnya pancaran sinar matahari, sedang daerah selatan mengalami musim semi (spring). Bagi mereka yang tinggal di eropa, pada tanggal tertentu waktu akan diperlambat satu jam (saving day light) karena malam akan berangsur angsur menjadi lebih lama dan akan mencapai puncaknya pada periode selanjutnya, musim dingin (winter).
21/22 Desember, Winter solstice. Pancaran sinar matahari akan membentuk sudut 90° pada daerah tropic of capricorn. Pada kondisi ini daerah utara hemisphere akan mengalami musim dingin (winter) sedangkan daerah selatan hemisphere mengalami musim panas (summer). Lamanya waktu siang di daerah selatan lebih besar dibanding daerah utara. Makin ke utara, waktu malam akan semakin lama, puncaknya di kutub utara yang gelap sepanjang hari, sedangkan kutub selatan terang sepanjang hari.
21/22 Maret, Spring equinox. Pancaran sinar matahari akan membentuk sudut 90° pada daerah equator. Pada kondisi ini daerah utara hemisphere akan mengalami musim semi (spring) karena adanya kenaikan suhu dibanding periode sebelumnya, sedang daerah selatan hemisphere mengalami musim gugur (autumn). Kebalikan dari Autumn equinox, waktu akan dipercepat satu jam musim panas (summer). Perubahan jam selanjutnya akan dilakukan pada 23 Maret 2009.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar