Rabu, 13 Mei 2015

Manusia Dan Keadilan

Mengapa cuma orang MISKIN yang tidak mendapat perlakuan lebih dari mereka ?

      Sebuah kisah seorang anak umur 8 tahun diceritakan oleh seseorang yang mengaku sebagai Agnes Davonar,namanya Arif dan sekarang berada di LP Anak Tangerang karena kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap preman yang membunuh ayahnya dan sudah melarikan diri sebanyak 3 kali dari LP ; Secara lengkap kisah Arif dapat dibaca di referensi di bawah ini.

      Kisah lain adalah cerita seorang anak umur 13 tahun yang bikin heboh dengan mengemudikan mobil Mitsubishi Lancer dengan kecepatan tinggi di tol Jagorawi dan akhirnya kehilangan kontrol,mobilnya berpindah jalur berlawanan arah dengan arah sebaliknya sehingga bertabrakan dengan mobil Daihatsu Grand Max dan Toyota Avanza ; 6 Jiwa melayang sia-sia pada tabrakan maut Minggu,8 September 2013 dini hari tersebut. Si Anak yang bernama Abdul Qodir Jaelani atau akrab disapa dengan nama DUL mengalami luka-luka dan saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pondok Indah,sebuah rumah sakit mewah dengan fasilitas lengkap serta ditunggui oleh kedua orang tuanya,musisi Ahmad Dhani serta Maia Estianty.


      
     Membandingkan kisah 2 anak tersebut bagai “bumi dan langit” ; Si Arif melakukan tindakan pelanggaran hukum karena merasa dirinya perlu membalas perlakuan preman yang telah membunuh ayahnya,dan sampai sekarang perjuangan untuk memperoleh keadilan serta hidupnya tidak ada yang memperhatikan ,karena dirinya miskin,bukan anak seorang yang terkenal dan barangkali dianggap sampah masyarakat. Dimana Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) ketika kasus Arif terjadi dan apakah melakukan pendampingan sebagaimana mustinya ? Tak ada satupun berita yang melansirnya seperti ketika beberapa anggota Kopassus menghabisi preman di LP Cebongan Sleman DI Yogyakarta,juga beritanya tak seheboh ketika si Dul yang tidak punya Surat Ijin Mengemudi stir mobil dan menewaskan 6 orang. 

      Masyarakat mulai berpikir,apakah Komisi Nasional seperti Komnas PA,Komnas HAM hanya diperuntukkan bagi Orang-2 yang mempunyai kedudukan sosial cukup tinggi di masyarakat atau mereka hanya turun tangan untuk kasus-2 yang bobot beritanya tinggi dan melambungkan namanya saja. Kepolisian pun seperti bertindak pilih kasih terhadap warga negara yang mempunyai status sosial tinggi dan rendah ; Si Arif dengan cepat diamankan karena tindakan pelanggaran hukumnya, sedangkan si Dul yang melakukan tindakan pelanggaran hukum mengemudi tanpa SIM dan menewaskan 6 orang tidak langsung dilakukan penjagaan di rumah sakit untuk diamankan ; Bagaimana kalau si Dul tiba-2 dibawa ke Luar Negeri untuk berobat….?

  Caci maki masyarakat terhadap Komnas HAM,Komnas PA dan Polri dalam menangani kasus-2 di Republik ini seperti dianggap angin lalu saja. Mereka bagai alat yang diperuntukkan untuk orang-2 tertentu saja di Republik ini. Keadilan yang semu terus saja dikembangkan untuk sebuah pencitraaan dan melambungkan nama segelintir orang yang menginginkan kekuasaan,bukan pengabdian. Sungguh ironi membandingkan Arif dan Dul,walau kasusnya berbeda,tetapi perlakuan yang bagai bumi dan langit sangat mencolok sekali….! Dimana keadilan….?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar